Pertanian adalah salah satu sektor utama pembentuk pembangunan nasional. Peningkatan jumlah penduduk diproyeksikan akan meningkatkan kebutuhan pangan secara nasional. Ironisnya, ketersediaan lahan untuk pertanian mengalami penurunan setiap tahunnya. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan adanya tren penurunan luas lahan dari banyak komoditas pangan di Indonesia. Alih fungsi lahan pertanian dikhawatirkan dapat mengganggu ketahanan pangan nasional. Tindakan preventif untuk mempertahankan ketersediaan lahan diperlukan untuk mencukupi kebutuhan pangan yang semakin meningkat. Selain permasalahan ketersediaan lahan, pertanian menghadapi permasalahan lain seperti perubahan iklim, hama penyakit, dan degradasi lahan yang mengancam produktivitas pertanian di Indonesia. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan mengevaluasi lahan pertanian supaya pengelolaannya lebih efisien, berkelanjutan, dan memiliki produktivitas yang optimal.
Penilaian lahan pertanian menyediakan data dan informasi terkait kondisi terkini lahan pertanian. Data dan informasi yang dibutuhkan dalam penilaian lahan pertanian adalah jenis tanah, iklim, ketersediaan air, dan faktor lain yang dapat mempengaruhi tumbuh dan perkembangan tanaman. Data dan informasi yang diperoleh kemudian dapat dijadikan referensi untuk penggunaan lahan pertanian secara optimal. Data dan informasi terkait penilaian lahan dapat diperoleh melalui data lapangan maupun data sekunder. Data dan informasi tersebut kemudian diolah supaya dapat dipahami dan dijadikan pedoman dalam pengelolaan lahan pertanian kedepannya. Salah satu upaya pengolahan data dapat menggunakan Sistem Informasi Geografis.
Dewasa ini, pemanfaatan Sistem Informasi Geografis banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang salah satunya di bidang pertanian. Dalam hal penilaian lahan pertanian, penggunaan Sistem Informasi Geografis salah satu aspek penting untuk memvisualisasi penampakan lahan eksisting. Dengan demikian, analisis mengenai penilaian lahan lebih komprehensif terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas lahan. Sehingga upaya pengelolaan lahan dapat lebih efisien dengan produktivitas pertanian yang meningkat.
SUB-TEMA:
- Keanekaragaman genetik
- Keanekaragaman spesies
- Keanekaragaman ekosistem
- Etnobiologi and Sosial Ekonomi
- Ilmu dan Teknologi Hayati
WAKTU DAN TEMPAT:
Online Via Zoom
Hari/Tanggal: Sabtu, 24 Agustus 2024
Waktu: 08.00-12.00 WIB