Ekonomi hijau sebagai pilar pembangunan berkelanjutan untuk Indonesia: Peluang dan tantangan

10 Mei 2025

Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan merupakan agenda global yang memiliki tujuan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat dunia. Berdasarkan 17 pilar yang dimiliki, secara komprehensif hal tersebut berpedoman terhadap terciptanya kesejahteraan bagi manusia dan lingkungan. Pembahasan terkait sistem berkelanjutan merupakan bentuk kolaborasi dari prinsip ekonomi dan ekologi. Krisis ekonomi dan finansial akan memberi beban terhadap lingkungan dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Eksplorasi yang tidak mengenal batas berpotensi mengarah ke aktivitas eksploitasi yang berdampak buruk terhadap manusia dan lingkungan. Basis prinsip berkelanjutan sudah seharusnya diterapkan pada setiap lini kehidupan manusia untuk menjaga kesejahteraan seluruh makhluk hidup di bumi, dalam hal ini bukan hanya manusia melainkan termasuk hewan dan tumbuhan. Kehidupan yang harmonis antar makhluk hidup akan menciptakan ruang yang nyaman untuk bertumbuh dan berkembang dalam formasi lingkungan yang lestari.

Sampai dengan triwulan III-2024, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 5,03 % (c-to-c), dalam skala yang lebih luas angka tersebut memberikan gambaran keberlanjutan tren pertumbuhan sepanjang tahun yang relatif menggembirakan. Secara global pertumbuhan ekonomi saat ini dipengaruhi oleh kejadian luar biasa seperti pandemi COVID-19 serta kondisi geo-political yang menyebabkan disrupsi supply sehingga menaikkan harga komoditas. Seperti efek domino, naiknya harga komoditas berdampak terhadap naiknya harga pupuk, pangan dan energi yang merupakan fondasi kehidupan manusia. Pertumbuhan ekonomi bukan hanya soal angka melainkan berupa proyeksi bagaimana kegiatan ekonomi bergerak dalam menciptakan lapangan pekerjaan bagi manusia sehingga manusia mampu mencapai tingkat kesejahteraan yang layak. Gagasan utama ekonomi adalah bagaimana caranya manusia mampu memperoleh kehormatannya sebagai manusia yang produktif karena berhasil menghidupi hidupnya. Hingga kini kegiatan konsumsi masih menjadi komponen utama sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebab mampu memberikan gambaran terkait daya beli masyarakat.

Optimalisasi pertumbuhan ekonomi dengan mengedepankan harmonisasi antara alam dan lingkungan dapat tercipta melalui strategi pembangunan hijau sehingga tersedia peluang ekonomi baru dan pengurangan terhadap dampak negatif lingkungan. Ekonomi hijau hadir menawarkan solusi dalam merespon krisis global. Konsep ekonomi hijau menekankan pada penurunan emisi karbon, efisiensi sumber daya, inklusif secara sosial, pencegahan degradasi biodiversitas dan jasa lingkungan. Sama seperti konsep perekonomian pada umumnya, produktivitas menjadi akar dan fondasi utama pertumbuhannya, manusia sebagai pelaku ekonomi harus memiliki kompetensi dan kapasitas yang cukup untuk memaksimalkan fungsi manusia secara utuh. Hal tersebut dapat terpenuhi apabila hak-hak untuk memperoleh pendidikan dan kesehatan terakses dengan baik. Dalam konteks yang lebih luas ketika masyarakat global berfokus terhadap pembangunan manusia maka akan semakin tepat untuk tidak lagi menempatkan manusia sebagai faktor produksi dan sumber daya.

Ekonomi hijau bersandar terhadap prinsip-prinsip kesejahteraan, keadilan, kesadaran lingkungan untuk mematuhi batas-batas alam (carrying capacity), efisiensi dan kecukupan serta integrasi antara sains dengan pengetahuan lokal. Indonesia, sebagai negara dengan populasi terbesar di Asia Tenggara, dan ke-4 di dunia, memiliki potensi besar untuk menjadi motor penggerak ekonomi hijau di Asia Tenggara. Selain populasi manusianya, status sebagai negara megabiodiversitas ke-2 di dunia menempatkan Indonesia dalam posisi strategis untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip ekonomi hijau ke dalam sistem perekonomian nasional, terutama melalui sektor-sektor utama seperti energi berkelanjutan, lanskap berkelanjutan, dan infrastruktur berkelanjutan.

Ekonomi hijau tidak hanya menjadi pilar penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tetapi juga menjadi kunci untuk mengatasi tantangan lingkungan, seperti perubahan iklim dan degradasi ekosistem. Dengan mendorong inovasi di bidang pertanian cerdas, teknologi rendah karbon, dan investasi dalam praktik berkelanjutan, Indonesia dapat memanfaatkan kekuatan populasi besar untuk menciptakan pasar domestik yang tangguh dan menjadi contoh global dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dimana hal ini sejalan dengan pilar ke-8 SDGs yaitu meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, kesempatan kerja yang produktif dan menyeluruh, serta pekerjaan yang layak untuk semua. Implementasi ekonomi hijau menjadi peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi. Transisi energi memerlukan sumber daya berupa infrastuktur dan kebijakan yang holistik, kerjasama antar semua lapisan masyarakat baik praktisi serta akademisi dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan industri hijau yang berkelanjutan dan inklusif untuk seluruh lapisan masyarakat.

Online Via Zoom
Hari/Tanggal: Sabtu, 10 Mei 2025
Waktu: 08.00-12.00 WIB

PEMAKALAH UTAMA (KEYNOTE SPEAKER)

  1. Arief Anshory Yusuf * (Founding Director of the Center for Sustainable Development Goals Studies (SDGs Center), Universitas Padjadjaran)
  2. Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec* (Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor)

Keterangan: 

Panitia dapat memilih 1-2 naskah dari peserta yang paling sesuai dengan tema seminar nasional ini dan dengan latar belakang peneliti yang mencukupi untuk dipresentasian dalam plenary session bersama dengan para pemakalah utama. Setelah pelaksanaan seminar nasional, naskah presentasi dan biodata singkat peneliti akan diunggah pada laman ini sebagai pemakalah utama (keynote speaker).

Catatan: * masih dalam konfirmasi

TANGGAL PENTING

  1. Pendaftaran peserta non-pemakalah: 6 Mei 2025
  2. Pendaftaran pemakalah dan batas akhir pengiriman abstrak: 1 Mei 2025
  3. Pengumuman abstrak yang lolos untuk dipresentasikan: 2 Mei 2025
  4. Pembayaran awal (early bird): 3 Mei 2025
  5. Pembayaran regular: 4-6 Mei 2025
  6. Penerimaan naskah lengkap dan PPT presentasi: 6 Mei 2025
  7. Pemberitahuan jadwal kegiatan: 8 Mei 2025
  8. Pelaksanaan Seminar Nasional Biodiversitas: 10 Mei 2025
  9. Batas akhir revisi terakhir naskah lengkap: s.d 10 Agustus 2025
  10. Registrasi abstrak dan batas akhir pengiriman naskah lengkap untuk mahasiswa S1 yang mendaftar untuk presentasi secara bebas biaya (free of charge): 30 April 2025
  11. Pemberitahuan naskah lengkap pada poin (10) yang lolos untuk dipresentasikan secara gratis: 2 Mei 2025

PEMBAYARAN

Pembayaran dilakukan melalui transfer ke BNI (Swift code: BNINIDJA), No. Rekening: 0356986994, atas nama: Dewi Nur Pratiwi. Bukti pembayaran mohon dikirim ke biodiversitas@gmail.com Ketentuan pembayaran sebagai berikut:

Kategori Detail Early-bird s/d 3 Mei 2025 (23.59) Regular 4-6 Mei 2025 (23.59 WIB)
Presenter Mahasiswa S1/ Anggota MBI IDR 50,000*) IDR 100,000
  Mahasiswa S2/S3 IDR 100,000 IDR 200,000
  Dosen/Peneliti/Umum IDR 200,000 IDR 300,000
  Naskah Tambahan IDR 100,000 IDR 100,000
Partisipan FREE

Catatan:

*) Kegiatan seminar ini gratis (free of charge) untuk mahasiswa S1 yang naskahnya siap untuk direview dan telah mengirimkan naskah lengkap sebelum tanggal 30 April 2025 dan naskahnya siap untuk direview; Penerbitan naskah tetap dikenakan biaya:

  1. Naskah yang diterbitkan pada jurnal Biodiversitas(ScopusDOAJ), Asian Journal of Agriculture(Scopus, Crossreff), Asian Journal of Forestry(Scopus, Crossreff) atau Nusantara Bioscience(ESCIDOAJ) mendapatkan rabat sebesar Rp. 500.000,-. Rabat ini tidak berlaku untuk naskah lengkap yang baru dikirimkan setelah 10 Agustus 2025 (tiga bulan pasca seminar) dan/atau disetujui untuk diterbitkan setelah 10 November 2025 (enam bulan pasca seminar).
  2. Penulis bertanggungjawab untuk menerjemahkan naskahnya ke Bahasa Inggris (U.S.) dengan mengundang professional translator atau native speaker.
  3. Naskah yang diterbitkan pada Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (PSNMBI) (Microsoft Academic Search, Google Scholar) dikenakan biaya Rp. 250.000,-.
  4. Penerbitan naskah pada jurnal-jurnal MBI selain Biodiversitas, Asian Journal of Agriculture, Asian Journal of Forestry, dan Nusantara Bioscience adalah GRATIS. Daftar jurnal dapat diperiksa di sini smujo.id
  5. Penerbitan naskah dilakukan secara online. Edisi cetak tidak tersedia (pemakalah dapat mencetak sendiri secara print of demand; buku naskah lengkap berformat pdf disediakan sebulan setelah tanggal terbit).

——— *) Registrasi on the spot (dengan pemberitahuan) akan dikenakan tambahan biaya Rp. 100.000,

 ———**). Pembatalan dalam kurun waktu 10 hari menjelang pelaksanaan tidak berakibat refund. 

PENGIRIMAN ABSTRAK & REGISTRASI ONLINE

Pendaftaran peserta dan pengiriman abstrak dilakukan secara online dengan mengisi form pada tautan berikut:

https://forms.gle/q32d7aj2jDvM3G3U7

KETENTUAN ABSTRAK:

Abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia. Panjang badan abstrak 200-300 kata. Abstrak terdiri dari judul (maks. 20 kata), nama lengkap semua penulis, alamat surat institusi semua penulis (khusus penulis untuk korespondensi dilengkapi dengan nomor telepon/faksimili dan email), badan abstrak (pernyataan, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan), dan kata kunci (maks. 5 kata).

PENGIRIMAN NASKAH LENGKAP

Pengiriman naskah lengkap dilakukan melalui online system, berikut:

  1. Biodiversitas disini: https://smujo.id/biodiv/about/submissions
  2. Nusantara Bioscience disini: https://smujo.id/nb/about/submissions
  3. Asian Journal of Agriculture disini: https://smujo.id/aja
  4. Asian Journal of Forestry disini: https://smujo.id/ajf
  5. International Journal of Tropical Drylands disini: http://smujo.id/td
  6. Asian Journal of Ethnobiology disini: http://smujo.id/aje
  7. Prosiding (PSNMBI) disini: https://smujo.id/psnmbi/about/submissions
  8. Lainnya, mohon pilih disini: https://smujo.id/

Pemakalah yang tidak bermaksud mempublikasikan naskahnya pada jurnal Biodiversitas, Asian Journal of Agriculture, Asian Journal of Forestry, Nusantara Bioscience, International Journal of Tropical Drylands,  Asian Journal of Ethnobiology atau Prosiding Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia (ISSN: 2407-8050), maka TIDAK perlu mengirimkan naskah lengkap, cukup menyerahkan naskah presentasi dalam bentuk power point pada saat pelaksanaan seminar, untuk dokumentasi panitia dan peserta yang memintanya. Naskah lengkap yang belum dipublikasikan adalah sepenuhnya rahasia milik penulis, sehingga tidak perlu dikirimkan kepada panitia/editor.

Ketentuan Naskah: Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Inggris, pada template yang telah disediakan. Pada naskah lengkap, abstrak ditulis dalam Bahasa Indonesia dan Inggris. Panjang naskah 2000-2500 kata (dari pendahuluan hingga kesimpulan) untuk Short Communication dan sekitar 4000 kata untuk original research paper. Naskah hasil penelitian mengikuti pembagian judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. Sebanyak 80% pustaka dari jurnal ilmiah yang terbit dalam 10 tahun terakhir (pustaka taksonomi dikecualikan).

PRESENTASI

Naskah dipresentasikan secara oral.

  1. Presentasi akan dalam bahasa Indonesia.
  2. Presentasi oral dilakukan dalam bentuk “PDF” selama 5-7 menit.
  3. Setiap presenter dialokasikan waktu max. 10 menit untuk presentasi dan menjawab pertanyaan.
  4. Kirimkan file PDF melalui alamat email biodiversitas@gmail.com dengan subject [NAMA_JUDUL NASKAH]. Maksimal pada 7 Mei 2025

PENYELENGGARA

1. Institusi

  • Masyarakat Biodiversitas Indonesia (MBI),
  • Universitas Sebelas Maret (Program Studi Ilmu Lingkungan dan Program Studi S3 Biologi),
  • Universitas Indonesia (Program Studi Pascasarjana Biologi), dan
  • Universitas Padjajaran (Program Studi Pascasarjana Biologi)

2. Mitra penerbitan

  • Biodiversitas, Journal of Biological Diversity (Scopus indexed journals),
  • Asian Journal of Agriculture (Scopus indexed journals),
  • Asian Journal of Forestry (Scopus indexed journals),
  • Asian Journal of Ethnobiology (Scopus indexed journals),
  • International Journal of Tropical Dryland (Scopus indexed journals),
  • Nusantara Bioscience (ESCI indexed)